Minggu, 30 Desember 2007
DIIT GIZI KURANG DAN LEBIH
DIIT TINGGI ENERGI TINGGI PROTEIN
Pengertian
Yaitu diit yang mengandung energi dan protein
lebih tinggi daripada makanan biasa.
Tujuan
- memberikan makanan lebih banyak daripada
keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan energi
dan protein yang meningkat.
- mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh.
- menambah berat badan hingga mencapai normal.
Persyaratan diit TETP:
1. Tinggi energi;
2. Tinggi protein;
3. Cukup mineral dan vitamin;
4. Mudah dicerna;
5. Diberikan secara bertahap;
6. Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan,
tidak diberikan dekat sebelum waktu makan.
Indikasi Pemberian
Pemberian diit TETP dilakukan pada keadaan:
1. Gizi kurang dan gizi buruk;
2. Anemia gizi;
3. Persiapan operasi dan pasca operasi;
4. Luka bakar; dan
5. Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi
dan penyakit kronik.
Cara Memberi Makanan
- Pada porsi biasa ditambahkan makanan berupa
makanan pokok, lauk, dan susu.
- Sesuai dengan kebutuhan gizi, pasien dapat
diberikan salah satu diit TETP dengan kandungan
energi 1700-2500 kkal dan protein 60-93 gram
sehari.
Pembagian Makanan Sehari
Pagi : nasi, telur, sayuran, minyak, susu
bubuk, gula pasir
Pukul 10.00 : kacang hijau, gula pasir, pisang
Siang : nasi, daging, tempe, sayuran, minyak,
pisang
Pukul 16.00 : maizena, gula pasir, susu bubuk
Malam : nasi, daging, tempe, sayuran, minyak,
pisang
Pukul 21.00 : biskuit, gula, susu bubuk
DIIT PADA GIZI BURUK
Pengertian
Yang dimaksud dengan gizi buruk dalam hal ini adalah Kurang Kalori Protein (KKP) atau disebut juga Protein Energi Malnutrition (PEM). Ada tiga macam KKP yaitu kwashiorkor, marasmic-kwashiorkor, dan marasmus.
Tujuan
Memberikan makanan tinggi energi dan tinggi protein secara bertahap sesuai dengan keadaan pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal.
Persyaratan diit gizi buruk:
1. Makanan diberikan secara bertahap sesuai
dengan berat badan dan umur serta keadaan
klinis pasien,
2. Energi tinggi,
3. Protein tinggi,
4. Banyak cairan diatur untuk menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit,
5. Vitamin dan mineral tinggi,
6. Mudah dicerna dan tidak merangsang,
7. Porsi kecil dan sering,
8. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
pasien
Indikasi Pemberian
Tahap Penyesuaian
- Tujuannya adalah menyesuaikan kemampuan
pasien menerima makanan hingga ia mampu
menerima diit TETP.
- Tahap penyesuaian berlangsung singkat dan
bergantung pada kemampuan pasien untuk
menerima dan mencerna makanan.
- Jika BB pasien < 7kg, makanan yang diberikan
berupa makanan bayi. Makanan utama adalah
formula yang dimodifikasi. Contoh: susu rendah
laktosa + 2.5-5% glukosa + 2% tepung. Secara
berangsur ditambahkan makanan lumat dan
makanan lembek. Bila ada berikan ASI.
- Jika BB pasien 7Kg atau lebih, makanan diberikan
seperti makanan untuk anak usia di atas 1 tahun.
Pemberian makanan dimulai dengan makanan cair,
kemudian makanan lunak dan makanan biasa.
Ketentuan pemberian makanan BB pasien 7Kg atau
lebih:
1. Pemberian energi dimulai dengan 50kkal/kg BB
sehari,
2. Jumlah cairan 200ml/kg BB sehari,
3. Sumber protein utama adalah susu yang
diberikan secara bertahap dengan keenceran
1/3, 2/3, dan 3/3, masing-masing tahap selama
2-3 hari. Untuk meningkatkan energi
ditambahkan 5% glukosa, dan
4. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering,
yaitu 8-10 kali sehari tiap 2-3 jam.
Tahap Penyembuhan
Bila nafsu makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik, secara berangsur tiap 1-2 hari, pemberian makanan ditingkatkan hingga konsumsi mencapai 150-200 kkal/kg BB sehari dan 2-5 gram protein /Kg BB sehari.
Tahap Lanjutan
Sebelum pasien dipulangkan, hendaknya ia sudah dibiasakan memperoleh makanan biasa yang bukan merupakan diit TETP.
Suplementasi zat gizi yang mungkin diperlukan:
1. Glukosa, bila terdapat tanda-tanda hipoglikemia.
2. KCl, bila terdapat hipokalemia.
3. , berupa MgSO4 50%, bila terdapat hipomagnesima.
4. Vitamin A, bila terdapat xeroftalmia.
5. Vitamin B dan Vitamin C.
6. Zat besi (Fe) dan asam folat, bila terdapat anemia yang biasanya menyertai KKP berat.
DIIT PADA GIZI LEBIH
Gizi lebih dapat menyebabkan kegemukan, dapat dibagi 2 golongan yaitu:
- berat badan lebih (overweight), bila BB 110-120%
BB standar.
- obesitas, bila BB lebih dari 120% BB standar.
Parameter untuk menemtukan kegemukan:
- berat badan menurut umur,
- berat badan menurut tinggi badan, dan
- tebal lipatan kulit (triceps skinfold thickness).
Penyebab gangguan keseimbangan energi:
- Faktor keturunan
Angka-angka yang menunjukkan faktor keturunan
berpengaruh terhadap gangguan keseimbangan
energi:
~ bila bapak dan ibu tidak gemuk, kemungkinan
anak menjadi gemuk adalah 9%.
~ bila bapak atau ibu gemuk, kemungkinan anak
menjadi gemuk adalah 41-50%.
~ bila bapak dan ibu gemuk, kemungkinan anak
menjadi gemuk adalah 66-80%.
- Konsumsi Energi
Konsumsi energi yang berlebihan, terutama yang
berasal dari karbohidrat, bisa menyebabkan
kegemukan.
- Pengeluaran energi
Pengeluaran energi yang menurun berpengaruh
terhadap terjadinya kegemukan pada anak-anak.
Obesitas terjadi pada anak-anak yang menderita
penyakit yang menyebabkan aktivitas menurun,
seperti meningomyelocele dan myopathy.
Prinsip Diit
Mengusahakan konsumsi energi yang lebih rendah daripada keluaran (output).
~ Syarat-syarat pemberian diit:
1. Rendah energi dan seimbang.
2. Protein normal atau sedikit di atas normal.
3. Cukup mineral dan vitamin.
4. Kadar serat tinggi.
5. Pemberian makanan paling kurang 3 x sehari.
6. Diit ketat tidak dianjurkan.
7. Pelaksanaan diit disertai dengan penyuluhan
gizi kepada anak dan orang tua.
Ketentuan Diit untuk Berbagai Golongan Umur
Bayi kurang dari 1 tahun
Tidak diperlukan diit ketat, tujuan diit bukan menurunkan berat badan tetapi mencegah penambahan berat badan berlebihan.
Anak Prasekolah (1-6 Tahun)
Diit pada golongan anak prasekolah ini, umumnya diit yang mengandung 600-800 kkal. Tujuan diit adalah mencegah penambahan berat badan.
Anak berusia lebih dari 7 tahun
Diit yang dilakukan adalah diit yang mengandung 800-1000 kkal sehari.
Pembagian Makanan Sehari
Pagi : baras(nasi), telur, sayuran, minyak,
gula pasir, susu tepung
Pukul 10.00 : buah (pepaya)
Siang : beras (nasi), daging, tempe, sayuran,
minyak, buah (pepaya)
Pukul 16.00 : buah (pepaya), gula pasir
Malam : beras (nasi), daging, tempe, sayuran,
minyak, buah (pepaya)
Bahan Makanan yang Baik Diberikan
Semua bahan makanan boleh diberikan dalam
jumlah yang telah ditentukan. Untuk memberikan
rasa kenyang sayuran dan buah dapat diberikan
dalam jumlah lebih banyak.
Bahan Makanan yang Terutama Harus
Dibatasi
Makanan yang mengandung energi tinggi, yaitu:
~ makanan yang manis: gula, sirup, jam, selai,
buah-buahan yang diawet dengan gula, susu
kental manis, minuman botol ringan, es krim,
kue-kue manis, cake, tarcis, dan sebagainya.
~ makanan yang berlemak: goreng-gorengan,
makanan yang dimasak dengan kelapa atau
santan, daging berlemak, dan kacang tanah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar